written by inupiei
.. Chifuyu mengurangi kecepatan motornya saat memasuki pekarangan rumah yang sebagian ditanami bunga seruni dan mawar merah. Pria itu memarkirkan Yamaha XSR 155CC miliknya disebelah skuter abu-abu yang sering dikendarai Senju. Chifuyu menuju pintu masuk dengan membawa kresek hitam, gado-gado titipan Senju. “Senju, gue Cipuy.” Teriak Chifuyu yang dibalas teriakan juga, “Masuk aja, di dapur!!” Chifuyu membuka pintu dan menuju kearah sumber suara. Pria bersurai hitam itu menemui Senju yang sedikit kalut dengan mengabsen satu persatu bahan baku untuk persiapan ulang tahun kakak tertuanyaㅡAkashi Takeomi. “Nih gado-gado, makan dulu.” Chifuyu mengambil posisi duduk berseberangan meja dengan Senju. “Iya bentar, gue cek perintilan kecil-kecil dulu. Ntar repot balik-balik toko karna lupa.” Senju menulis satu persatu kebutuhan yang harus dibeli. “Makan dulu, biar ada tenaga.” Chifuyu membuka bungkus gado-gado dan berjalan kearah Senju, “Aaa- coba.” Senju menatap bingung Chifuyu yang menyuapinya dengan wajah menganga. Tanpa basa-basi, gadis itu langsung melahapnya. “Lo ga makan?” “Iya ada tuh buryam, lo dulu aja.” Senju mengangguk mendengar respon Chifuyu dan melahap kembali suapan yang diberikan untuknya. Senju berkacak pinggang dan menghitung list bahan yang dua catat dinote kecil. “Kayanya udah deh.” Senju duduk di kursi, sebelahan dengan Chifuyu. Gadis bersurai hitam itu mengangguk berulang kali setelah memastikan list bahannya sudah benar. Dia mengambil sendok yang bertengger diatas gado-gado. “Gue aja.” Chifuyu yang dari tadi memperhatikan Senju, mengambil duluan sendok dan menyodorkan suapan kembali kearah Senju. “Lo ga makan anjir? Keburu dingin ntar.” Senju kembali melahap tanpa ragu. Chifuyu tersenyum sambil bertopang dagu, “Lo dulu aja.” Senju menggeleng tertawa dan mengambil bubur ayam. “Aaa-” Senju menirukan gaya Chifuyu. Chifuyu tertawa, “Hahahah lucu banget.” pria itu melahap dengan menyembunyikan wajah memerahnya. “Senju.” “Hm?” Senju merespon panggilan Chifuyu setelah memberikan satu suapan kepadanya. “Kenapa kata orang-orang, cowo cewe itu ga bisa temenan?” Chifuyu meneguk setengah air putih yang barusan dia ambil. “Kita aja bisa?” Senju ikutan meneguk habis minuman yang sebelumnya diminum Chifuyu. Iya, mereka satu gelas. Pria itu tersenyum datar, “Katanya bakal ada salah satu yang suka.” Senju mengunyah sisa gado-gado dimulutnya dan melirik laki-laki yang menatapnya sedikit serius. “Gue ga ada, Puy.” Senju balik menatap pria itu dengan serius. “Kalo teman ya hanya teman, Puy. Terlalu istimewa seorang teman gue jadiin crush, bagi gue teman lebih dari itu.” Ucapan Senju membuat Chifuyu tertegun, semenit kemudian pria itu menepikan rambut Senju ketelinga yang menutupi separuh matanya. “Rambut lu ntar kena bubur.” Suara Chifuyu sedikit datar dan membuat Senju mengalihkan pandangannya. “Ayo, ntar kehabisan bahan.” Senju melempar tisu kearah Chifuyu dan mengisaratkan untuk membersihkan sisa bubur di bibirnya. “Atmosfir macam apa..” ーbatin Senju. _