written by inupiei ...
Senju memasuki toilet berukuran 3x4 m yang berjarak 8 meter dari tendanya. Dia terisak bukan main setelah memilih untuk pergi ketoilet dengan terburu-buru. Berkali-kali gadis itu menelan tangis saat mendengar dengan detail isi hati seorang pria yang dia sukai dalam diam selama 8 tahun. Cinta satu pihak memang tidak semudah itu, tapi bukan Senju namanya jika menyerah begitu saja. “Gue hanya ingin lo melangkah maju, Mitsuya. Gue ga peduli dengan perasaan yang gue rasa, gue hanya ingin lo bahagia.” Senju berbicara sendiri dengan suara serak miliknya. Kedua tangannya menyeka air mata yang tak kian berhenti mengalir, Senju memutuskan untuk menyalakan wastafel dan membersihkan wajahnya, berharap tangisan itu ikut mengalir dengan aliran air yang membasahi wajahnya. Ia mencoba berpegangan pada knop pintu toilet saat meyakinkan bahwa dia harus segera kembali. Malam semakin pekat saat ia kembali ke tenda, kerumunan siswa SMA itu sudah mulai berkurang, saat ini mereka sedang akustik dan bernyanyi bersama. What a good life, batin Senju. Senju membuka pengait tenda untuk masuk dan beristirahat. Tenda ini cukup menampung 2 orang untuk beristirahat di dalamnya. Ia melihat Mitsuya sudah terlelap menghadap kearahnya, lebih tepatnya kearah akses keluar-masuk tenda. Satu-satunya posisi tidur untuk Senju adalah dibelakang Mitsuya. Senju memakai sleeping bag dengan pelan agar tidak mengganggu pemuda yang terlelap damai di sampingnya itu. Dia hanya memakai sleeping bag sampai perut, Senju tidak terlalu suka menggulungi kepalanya dengan benda ini, Mitsuya juga melakukan hal yang sama. Dia ingin sekali tidur, tapi beberapa pesan dari ponselnya membuat Senju mengalihkan pandangannya. “Oh ya soal reuni, lupa ngasih tau.” Dia mengabaikan beberapa pesan yang masuk itu dan memilih untuk segera tidur, dengan posisi membelakangi Mitsuya. Senju mulai memejamkan matanya. “Senju.” Suara Mitsuya terdengar sangat kecil, tapi sang pemilik nama yang belum benar-benar tertidur pulas itu menyaut. “Hmm kenapa?” “Can i use someone to forget someone?” Awalnya Senju kira Mitsuya sedang menggigau, tapi pria itu membalikkan tubuhnya untuk menghadap punggung Senju. Gadis itu bisa merasakan hembusan nafas Mitsuya mengenai lehernya. “If it makes you happy, do it.” Beberapa menit kemudian Senju mulai memejamkan mata saat Mitsuya tidak menanggapi kalimatnya, sepertinya pria itu sudah mulai menemui mimpinya. Malam ini akan terasa sangat panjang untuk Senju yang berusaha untuk tertidur dengan hembusan nafas yang kian berat menghembus lehernya. Sebelum malam benar-benar harus berlalu, Senju memutuskan untuk memakai sleeping bag sepenuhnya dan menggulungi badan seperti ulat. _