written by inupiei ...

Senju menarik koper abu-abu miliknya keluar bandara, tujuan utamanya ia ingin memakan sesuatu yang manis untuk meredakan lapar. “Donat aja kali ya?” gumam Senju saat melihat gerai donat disekitaran bandara. Langkah Senju terhenti saat seseorang menarik kopernya dari belakang. “Welcome in New York.” Orang itu tersenyum dengan mata menyipit, menyembunyikan kantong mata yang sedikit menghitam. Senju terdiam saat mengetahui keberadaan pria itu tepat dibelakangnya, Mitsuya. “Oh lo dateng?” Senju menunduk menyembunyikan wajah memerah bercampur senang miliknya, akhirnya dia bertemu dengan pria yang menjadi satu-satunya alasan Senju kesini. “Iya gue dateng lah, masa engga?” Mitsuya menarik koper Senju dan berjalan kearahnya sambil mengacak-acak rambut Senju. Senju menatap Mitsuya sedikit lama dan berusaha mengabsen satu persatu dari wajah Mitsuya, pria itu banyak berubah, terutama penampilannya yang sedikit kusut. “Lo tidur ga sih?” Senju berjalan duluan menuju gerai donat. “Engga, gue nyelesain finishing dress untuk event akhir pekan.” Mitsuya menyamakan langkah dengan Senju. “Kok sempet kesini? Gue bisa sendiri loh, kan jadi repot.” Senju kembali jalan lebih cepat mendahului Mitsuya, dia gugup. “Justru itu, gue begadang buat nyelesain.” Kali ini Senju yang menyamakan langkahnya dengan Mitsuya, gadis itu terkejut dengan ucapan pria yang menarik kopernya ini. Senju natap Mitsuya dekat, “Kan gue bikin repot lo.” Senju benar-benar menatap pria yang 16cm lebih tinggi darinya itu dalam-dalam. Mitsuya bekedip dan tertawa, “Itu pilihan gue.” “Lu mau donat? Biar gue yang ngantri.” Pria bersurai hitam-lilac itu segera melangkah meninggalkan Senju dan memasuki barisan antrian. “Ga usah, langsung ke hotel gue aja.” Senju menahan Mitsuya. “Trus donat?” “Nanti aja.” .. “Nah ini kamar hotel lo, 716.” Mitsuya membuka ruangan bernuansa putih dengan perpaduan coklat muda itu. Dia menarik koper Senju untuk masuk dan membuka tirai jendela. “Ga harus hotel semewah ini.. anyway thank you Mitsuya.” Senju mengekor dibelakang Mitsuya. “Di sekitar midtown ga ada hotel yang biasa aja, nju.” Mitsuya merebahkan dirinya di sofa. “Mitsuya. Gue bawa gilingan kopi yang gue siapin semalam, lo mau?” Mitsuya yang sedang memejamkan mata langsung melirik kearah Senju, “Yes please.” kali ini Mitsuya tersenyum dengan wajah yang benar-benar mengantuk. Gadis bersurai hitam itu segera membuka jeket parasut yang sedari tadi ia gunakan, mulai mencari kopi yang sudah dia haluskan dengan tujuan memang untuk Mitsuya. Semalam dia menghaluskan kopi itu dengan perasaan tidak sabar akan menemui pria yang sudah dia sukai sejak berumur 15 tahun, sekarang dirinya berumur 23 tahun. “Seriously..” gumam Senju dengan nafas berat saat lupa dimana dia meletakkan benda itu. “Got you.” Mata senju berbinar senang saat menemukan benda itu di tas ranselnya. Dia segera memanaskan air dan menyusun satu persatu barang bawaannya di perapian. Dua cangkir kopi panas miliknya sudah diap untuk diminum. Senju terdiam saat melihat pemandangan Mitsuya yang terlelap disofa dengan tumpuan siku kanannya. Gadis itu segera meletakkan 2 cangkir kopi di meja dan tersenyum lebar saat dia duduk diam memperhatiakn Mitsuya yang tertidur pulas diseberangnya. Senyuman Senju sedikit memudar saat dia kembali mengabsen satu persatu keindahan yang terukir di wajah pria yang berhasil membuatnya gila 8 tahun terakhir ini. Senju mendekat kearah Mitsuya, detak jantung miliknya kian berpacu sangat cepat. Kantong mata yang menghitam, kumis yang sedikit muncul membuat pemandangan baru bagi seorang Mitsuya, rambut acakan yang memperlihatkan bahwa pria ini tidak ada waktu untuk mengurus dirinya sendiri dan terakhir bibir yang kering berwarna gelap. “Do you smoke?” tanpa sadar tangan Senju mengusap pelan sudut bibir Mitsuya. “You're hurt that much, aren't you?” ujar Senju dengan suara yang nyaris tidak terdengar. Gadis itu segera berdiri dan menghabiskan secangkir kopi miliknya, dia segera menuju kamar mandi untuk membersihkan badan dan meninggalkan Mitsuya yang sempat membuka mata melihat kepergian Senju. _