written by inupiei ...
Senju menghirup dalam-dalam aroma pulau setelah ia menginjakkan kakinya lebar-lebar, cuaca sangat bersahabat hari ini. Banyak pengunjung berdatangan hingga Senju bisa melihat bahwa di bagian timur pulau Santoriniㅡpantai putihㅡsedang dikerumuni banyak orang, sepertinya sebuah pesta sedang berlangsung.
Gadis berbalut shirt abu-abu ini mengikuti langkah pria yang melayani jasa sewa villa disekitar Santorini untuk menuntunnya menuju sebuah villa tak jauh dari pantai putih.
Senju beberapa kali memotret pemandangan di depannya. Voli pantai, anak-anak yang membangun istana pasir dan masih banyak lagi hal-hal yang ia potret, merasa tidak ingin untuk melewatkannya.
Matahari akan segera tenggelam, mengingat Senju baru saja sampai di villa dan belum sempat berberes. Perutnya sedikit tidak bersahabat saat ia sadar terakhir kali ia mengisinya sekitar 5 jam yang lalu. Senju memutuskan untuk mencari beberapa makanan untuk mengganjal perutnya sebelum memilih membersihkan diri.
Jarak villa milik Senju dengan pusat makanan tidak begitu jauh, gadis itu hanya berjalan selama 8 menit. Ia melihat kerumunan orang-orang berdansa di tengah sinar matahari yang tenggelam, gadis itu tersenyum menyaksikan kebahagiaan beberapa sejoli yang tertawa gembira akan aktivitasnya.
“Tidak bergabung dengan pesta?” Ujar salah satu penjual makanan yang baru saja Senju beli, ia menemukan semacam makanan berbentuk nasi kepal. Menurutnya makanan ini cukup untuk mengganjal perut.
“Sedang pesta, ya?” Ujar Senju menukar makanan yang ia pilih dengan uang.
“Iya, pesta pernikahan. Musim ini banyak dua sejoli memilih pantai putih Santorini sebagai lokasi pernikahan.” Senju mengangguk mendengar balasan pria baruh baya tersebut.
Gadis itu beranjak pergi melewati kerumunan pesta dansa yang sempat ia lewati sebelumnya. Terlalu ramai, hingga Senju cukup kewalahan memisahkan diri dari kerumunan itu.
“Heii!” Teriak Senju saat seseorang membuat gadis itu terdorong begitu keras hingga ponsel yang ia pegang terjatuh.
“Maaf.” Pria itu membungkuk minta maaf dan mengambil ponsel Senju yang terjatuh sebelum kembali berdansa.
Senju sudah berjarak cukup jauh dari lokasi pesta, ia memilih balkon villa untuk bersantai, memandangi matahari tenggelam dengan sebuah nasi kepal. Gadis itu beranjak dari balkon setelah selesai menghabiskan makanannya. Ia berjalan menuju bibir pantai, memejamkan mata dan merasakan hembusan angin senja mengenai setiap kulit-kulitnya.
Aktivitasnya tak berlangsung lama, saat suara yang cukup ia kenali menyapa ditengah-tengah hembusan angin senja. Suara yang ia rindukan, suara yang ia tahu betul siapa pemiliknya, suara yang tidak ia sangka akan ada disini, menemuinya dalam keheningan senja.
Senju yakin, pilihannya untuk berlibur di Santorini kali ini akan menjadi hari yang sangat panjang. _