written by inupiei ...

Warning harshwords.

Mitsuya berlari menyusuri gedung serba putih yang memberikan aroma Karbol yang menusuk penciumannya. Dia masih merasa pusing akibat 4 botol Wiski yang habis ditegukkan semalaman. Rasa perih di tangan kanannya sangat berasa, bahkan dia tak sempat membersihkan luka itu.

“Listrik padam sejak dia sampai apart.” “Sayatannya dalam butuh 4 kantong lagi, 3 kantong didonor hakkai sama cipuy.” “Lo berantem sama dia? Tangan lo knp njing?” “Pecahan gelas mengenai lutut sama telapak tangannya.” “Goresannya dalam, pake serpihan kaca.” “Ran baru nemuin dia 3 jam yang lalu.”

Omelan dan celoteh Kazutora kian menusuk fikirannya hingga Mitsuya ingin mengutuk dirinya sendiri. Dia memilih kembali ke studio dan membiarkan ponselnya dalam mode silent, seharusnya dia kembali ketempat Yuzuha dengan sebungkus ketoprak. Mitsuya sampai diruang UGD. Terlihat Hakkai, Hina, Emma dan Senju serta Ran dengan 2 temannya. Mitsuya tahu betul apa yang akan terjadi selanjutnya. Ran menarik kerah bajunya dan menyeret menjauhi ruang UGD. “Lo bau alkohol ajg.” Ran melempar Mitsuya hingga punggungnya berbunyi dorakengkung 🤧😅. Satu pukulan mengenai wajah Mitsuya. “Gue ninggalin dia sama lo njing.” Ran membalas wajah yang satu lagi. “Kenapa lo tinggalin dia lagi? Sampah!” Ran memukul perut Mitsuya, sepertinya pria itu tidak memberi ampun. Pukulan terakhir berhasil ditahan Mitsuya, “Jangan jadiin gue orang jahat disini bangsat!” Mitsuya meludah dan membalas pukulan diwajah Ran. Sepertinya Mitsuya membalas dengan sepadan apa yang dilakukan Ran. “Lo pikir aja Ran, lo bukan satu-satunya yang ngerti Yuzu disini. Gue lebih ngerti dia, gue lebih dulu nyembuhin dia dan-” Ucapan Mitsuya terhenti karna tendangan Ran mendarat diperutnya, pandangan Mitsuya mulai kabur. “Oh ya? Trus kenapa dia lebih butuh gue daripada lo? Asal lo tau. Tiap ketemu gue dia selalu bilang 'andai Mitsuya selalu ada kaya Kak Ran.' Dia sayang sama lo, tindakan dia yang selingkuhin lo karena dia mau lepas. Dia ga mau lo ngurusin dia yang sakit, dia tau lo punya mimpi untuk jadi designer profesional. 'Mimpi Mitsuya gabakal terwujud kalo terus-terusan ngurus aku Kak.' Lo sumber penyakitnya, anjing.” Ran mengambil nafas kasar setelah semua hal yang keluar dari mulutnya tanpa jeda. “Dengan enteng lo bilang don't tell me that your love is gone. OALAH JANCOK! Lo udah menangin hatinya bajingan. Gue kadang gatau posisi gue apa disini, all i know that i can treat her better than you can.” Ran menghela nafas perlahan, dia merasa lega setelah mengeluarkan kata-kata yang pantas untuk dikeluarkan. Mitsuya menatap nanar tembok putih yang berseberangan dengannya sambil mencerna tiap kata-kata yang terlontar dari mulut Ran. Ran beranjak pergi, merasa semuanya sudah selesai dia ucapkan. Dia berpapasan dengan Senju yang ternyata sedari tadi bersembunyi dibalik tembok. _