Sarapan Pagi
written by inupiei
Baji memasuki pekarangan rumah keluarga Sano dengan motor miliknya, menemui sang gadis yang saat ini sedang mengikat tali sepatu di teras rumah.
“Emma pergi dulu! Assalamualaikum.”
Emma Sano berjalan menuju pria bersurai pekat yang tengah bertengger di kendaraan besinya. Seperti biasa, Baji Keisuke akan memberikan baju tebal atau sweater milik pria itu kepada Emma, agar sang gadis tidak masuk angin pagi-pagi buta ini.
Pria itu memakai jeket kulit hitam yang dilapisi turtle neck abu-abu, memperlihatkan gaya kasual seorang Baji Keisuke.
Gadis bersurai pirang ini memasang helm Bogo Classics merah mudanya, “Thank's loh, Ji. Lo ga harus repot-repot juga ngantarin gue.” Emma mengambil posisi menaiki kendaraan Baji.
“Ga masalah, kan sekalian mau sarapan.” Baji memasukkan kopling motornya dan mengendarai keluar pekarangan keluarga Sano.
“Mama, Papa, Kakek, Kak Shin, Bang Iza, Draken sama Mikey bilang semoga lancar olimpiadenya.” Emma memegang erat sisi pinggang jeket Baji sambil mendorong sedikit tubuhnya ke depan, agar sang laki-laki bersurai hitam pekat ini mendengar suaranya.
“Aamiin.” Baji menampah kecepatannya saat lampu merah di persimpangan telah padam.
“Draken udah datang sepagi ini?” Pasalnya, pria ini mendapati motor milik Draken parkir di pekarangan keluarga Sano saat menunggu Emma.
Emma mengangguk, “Katanya ada urusan sama Kak Shin. Oh iya, besok gue berangkat bareng Draken.”
Baji mengangguk, “Pake sweater atau jeket, ya?”
Emma Sano sudah tau akan kebiasaan pria ini, sweater atau baju tebal lainnya harus sepaket saat bepergian dengan motor oleh seorang Baji Keisuke. Alasannya, pria itu tidak suka masuk angin, kalau hai ini terjadi, sang Ibu akan segera mengambil koin kecil dan minyak goreng yang siap untuk mengerok punggungnya. Baji, tidak suka akan hal itu.