Rumah Akashi
written by inupiei
“Ohh, Emma sama Yuzuha !!” Teriak Chifuyu setelah membuka pintu beberapa menit bel berbunyi.
“Bawa masuk, yang!” Balas teriak oleh suara Senju.
Kediaman Akashi cukup membuat Yuzuha meneguk salivanya, gadis itu cukup memperhatikan seisi rumah yang luas dan dihiasi barang-barang mewah. Tepat sesaat mereka memasuki rumah, terpampang foto yang menggambarkan 5 anggota keluarga ㅡ Senju masih terlihat mungil di sana, seperti masih menduduki bangku Sekolah Dasar. Gadis Shiba itu cukup terpana, walaupum rumah yang ia huni tidak jauh berbeda dari rumah Senju.
“Sejak kapan lu sampai?” Tanya Emma pada Pria bersurai pirang yang tengah menuntun dua gadis menuju dapur ㅡ mungkin iya, bisa dibilang dapur.
Chifuyu merogok ponselnya, “Gue belum pulang sama sekali.”
Mereka sampai di dapur, lokasi dimana Senju cukup sibuk menata makanan di meja makan bersama ART. Lebih tepatnya, Senju menata makanan mereka di taman. Pekarangan belakang kediaman Akashi yang cukup luas dengan tanaman khas keluarga mereka, lavender.
Chifuyu membuka celemeknya dan mengambil posisi di gazebo, dekat meja makan yang di posisikan Senju bersebelahan dengan kolam ikan. Pria itu mengetik beberapa pesan di gawainya.
“Ada yang bisa gue kerjain, Nju?” Tanya Yuzuha saat melihat Senju cukup sibuk dengan aktivitasnya. Emma barusaja kembali dari toilet.
Senju menggeleng, “Udah selesai, Ju. Lu duduk aja.” Gadis itu tampak kewalahan dengan rambut pendeknya yang kian menghalangi penglihatan.
“Kajut di tempat Baji, aku jemput mereka dulu, ya?” Ujar Chifuyu berjalan kearah gadisnya, memperbaiki surai perak yang tergerai bebas milik Senju.
Senju berbalik arah, menatap Chifuyu. “Kamu disini aja, kan mereka bisa kesini sendiri?” Gadis itu menahan prianya dengan mengalungkan kedua tangan pada pinggang Chifuyu.
“Ibu Baji buat lamang tapai, jadi aku bantuin. Repot mereka kalau pake motor.” Chifuyu membalas pelukan, ia sesekali menepikan surai Senju ke belakang telinga.
“Gue aja.” Ujar Yuzuha dengan spontan, gadis itu lupa bahwa dirinya memiliki trauma dengan kendaraan jenis apapun.
Chifuyu mengangguk dan melempar kunci mobil pada Yuzuha.
“Ikut ga, Em?” Tawar Yuzuha.
Emma berdiri dari posisinya, “Yakin lu bisa?”
Yuzuha mengangguk. Gadis berambut kepang satu ini tidak sabar untuk menemui lelakinya, hingga keinginan itu membuat traumanya menghilang.