Malam Kedua Study Tour

written by inupiei


“Aduh..” Erang Emma saat meregangkan tubuhnya di ranjang milik Kazutora.

Gadis bersurai keemasan itu menjangkau remote TV yang bersebrangan dengan ranjang yang ia tempati.

“Kajut mana, Ji?” Tanya Emma pada Baji Keisuke yang sedang bersandar di ranjangnyaーbersebelahan dengan ranjang Kazutoraー dengan fokus pada gawai.

Emma mendengus karena tak kian mendapatkan jawaban. Sang gadis menyalakan TV dengan memutar platform Netflix, memutar serial Lucifer yang baru saja mengeluarkan musim baru.

“Nonton di kamar lo aja, Emma.” Pria bersurai pekat itu mengeluarkan suara diiringi dengan bunyi game online melalui speaker ponselnya yang tengah berlangsung.

“Mereka pada nonton drakor, gue mau nonton ini.”

Respon Emma Sano tak digubris oleh Keisuke, tampaknya pria itu sedang asyik menyelesaikan permainannya.

“Kajut mana, Ji?” Tanya gadis pirang ini sekali lagi.

“Kenapa nyari Kajut?” Respon Baji tanpa mengalihkan pandangannya.

“Ya tumben nih lu berdua doang di kamar?” Ujar Emma sambil mengalihkan pandangannya pada ujung ruangan. Chifuyu yang tengah menutup kedua telinganya dengan earphone, yang dapat Emma lihat pria itu juga sedang melakukan aktivitas yang sama dengan Baji.

“Absen yang lain bareng Nahoya.”

Lagi-lagi Emma mendengus kesal karena tujuannya ke kamar Baji dkk adalah untuk menghilangkan kantukーya memang seharusnya waktu istirahat. Melihat situasi di kamar Baji, gadis bernetra keemasan ini melanjutkan tontonannya.

“Oh? Sejak kapan disini, Ma?” Chifuyu beranjak dari posisi rebahannya dan membuka earphone yang sedari tadi menyumbat kedua telinganya.

Merasa terpanggil, Emma mengalihkan pandangannya. “Dari tadi, udah mau habis 2 episode nih gue.”

Chifuyu terkekeh dan berjalan pergi.

“Kemana?” Tanya Emma.

Chifuyu menunjuk ruangan kecil di samping Emma; Toilet.

“Dia aman ga?” Tanya Emma setelah Chifuyu menghilang ke dalam toilet.

Baji pindah tempat, memposisikan tubuhnya di ranjang Kazutora. Pria itu duduk bersandar dengan menumpu satu tangannya. “Sejauh yang gue lihat dia aman tapi ada yang beda aja.”

Emma mengangguk, “Dia udah cerita?” Gadis itu memperbaiki posisi untuk duduk membelakangi Baji.

Baji menggeleng, “Ya kali gue mau rusak mood dia.”

“Menurut lo, Cipuy salah ga?” Emma bertumpu pada kedua lututnya.

“Dia salah karena ga mau nyelesain masalahnya.” Baji mengambil kemasan kerupuk palembang, pria itu berusaha untuk membuka kemasannya.

“Kalau lo di posisi Mikey, gimana?”

Pertanyaan Emma membuat Baji yang sedang kesusahan membuka kemasan kerupuk jadi terhenti.

Seakan paham dengan kebingungan Baji, Emma melanjutkan kalimatnya. “Kalau gue punya pacar kaya Cipuy, trus lo di posisi Mikey. Gimana?”

Pria itu diam sejenak, mencerna beberapa kalimat yang tertuju padanya.

“Yakin ada yang mau sama lo?” Lontaran kalimat Baji sukses membuat Emma melempar remote ke arahnya.

Pria bersurai hitam pekat itu tertawa cekikan. “Bukain!” Baji melempar bungkusan kerupuk palembang yang kian tak berhasil ia buka.

Emma menangkap bungkusan tersebut. Hitungan detik gadis itu sukses membukanya. Membuat Lelaki Keisuke ternganga.

Tangan Baji sudah terjulur untuk meminta kerupuk miliknya. Tapi aktivitas pria itu terhenti karena pertanyaan sang gadis yang kembali sama tertuju padanya.

“Gimana posisi Mikey menurut lo?” Emma enggan untuk memberikan kerupuk.

Keisuke terdiam, seakan kebingungan baginya untuk memberi jawaban. Pria itu menatap manik sang gadis untuk beberapa menit dan berakhir dengan mengikat kedua rambut gondrong yang sedari tadi membuat dirinya sedikit gerah.

“Gatau. Belum kepikiran.”

Tepat dengan kalimat terakhir Baji, Chifuyu menghancurkan atmosfir canggung yang sempat tercipta oleh dua sejoli itu.

“Apaan nih?” Ujar Chifuyu menatap kedua sejoli tersebut bergantian, sebab mereka melempar tatapan lekat padanya yang bisa saja diartikan bahwa Chifuyu telah menghancurkan momen terbaik Emma Sano ataupun Baji Keisuke.