Last Day Study Tour

written by inupiei


Kamar hotel 345 satu-satunya yang masih berpenghuni saat cleaning service datang, pasalnya semua murid IPS sedang menghabiskan hari terakhir study tour mereka di Kota Palembang.

Kamar dengan nuansa cat abu-abu itu berisikan empat orangーtermasuk cleaning serviceㅡ yang sibuk akan aktivitas sendiri.

Ranjang pertamaㅡKazutoraㅡ masih tertidur pulas. Ranjang KeduaㅡBajiㅡ sibuk dengan TV dan kerupuk palembang. KetigaㅡChifuyuㅡ bersandar di balkon dengan secangkir kopi. Mereka bertiga dilarang mengikuti kegiatan akhir study tour, dikarenakan insiden kopi serta melihat kondisi Kazutora yang tengah pulas tertidur menjadi alasan yang kuat dari Pak Yoga untuk meng-absen tiga sekawan dari kegiatan akhir study tour.

Baji mengangguk saat cs berpamitan meninggalkan kamar. Pria itu meregangkan kedua tubuhnya di kasur, enggan untuk beranjak. Tangannya memijat kedua pelipis, ㅡsakit di kepalanya belum pulih totalㅡ yang disusul dengan erangan teman disebelahnya.

“Jam berapa?” Ujar Kazutora setelah erangannya yang sangat panjang dengan suara yang serak.

Pria itu masih berusaha mengembalikan kesadaran setelah tidur dengan keadaan mabuk. Mata yang sangat perih, ia paksa untuk melihat sekitaran.

Baji mengernyitkan kening saat melihat keadaan teman sejawat yang cukup berantakan. “Lu udah ga kaya orang.”

Masih belum dengan kesadaran yang sempurna, Kazutora mengalihkan tatapannya pada sumber suara yang baru saja melontarkan kalimat.

“Bangun, Cok !” Lempar Chifuyu dengan handuk ke arah Kazutora.

“Udah jam berapa?” Pertanyaan kedua kali oleh pria bermanik emas dengan penampilan kacaunya yang sedang meregangkan badan. Pria itu memperbaiki posisinya untuk duduk, kesadaran pria itu sudah mulai membaik.

“Jam dua.” Ujar Baji menutup kemasan kerupuk palembang.

“Dua? Gue ke-pagian?” Kazutora menggaruk kepalanya, sesekali pria itu menekan pelipisnyaㅡmenahan denyutanㅡyang sedikit demi sedikit menghujami kepalanya.

“Hahahah. Aspirin nih, di bawa Emma. Ini susu beruang dari Pak Yoga.” Ujar Chifuyu duduk di ranjang Kazutora.

Kazutora tampak bingung, pria itu masih belum dalam kesadaran yang sempurna hingga ia mulai memaksa kepalanya untuk berfikir dua kali.

Kenapa dia diberi Aspirin? Kenapa Pak Yoga memberinya susu beruang? Dan terakhir, kenapa dia bangun jam dua pagi?

Tunggu.

“Jam dua pagi kan?” Ujar Pria dengan kebingungannya itu pada dua teman sejawatnya yang saat ini tengah menatapnya dengan ekspresi yang Kazu tak mengerti.

Tak mendapat jawaban, Kazutora menyambar ponselnya yang tergeletak di samping ranjang.

14.05

Kesadaran Kazutora sempurna, sepertinya melebihi kesadaran orang normal.

“KOK GA BANGUNIN GUE ANJENG !!” Kazutora beranjak dari ranjang dan menyambar handuk yang barusan di lempar Chifuyu.

Belum berdiri dengan sempurna, pria itu kehilangan keseimbangannya dan hampir saja jatuh jika ia tidak berpegang pada sisi ranjang.

“Selow anjing ! Kita di-absenkan.” Tutur Chifuyu melempar susu beruang ke arah Kazutora yang saat itu duduk di lantai.

Dengan tatapan butuh penjelasan lebih, Chifuyu melanjutkan kalimatnya.

“Kita bertiga dan Hanma and the gank, ga dibolehin ikut hari akhir kegiatan.” Chifuyu memperbaiki posisi duduknya jadi bersila.

“Lu berdua, parah banget langsung tepar dan juga udah pasti Hanma and the gank. Gue yakin, lu Jut pasti ga ingat di omelin Pak Yoga, kan?”

Kalimat Chifuyu dibalas gelengan oleh Kazutora.

“Setelah sampai di Lobby lo masih sempat absen tu preman trus pas lu ngasih absenan ke Pak Yoga, lu nya udah ngelantur dan disanalah gue, Baji, Nahoya, Hanma dkk dikumpulin.”

Chifuyu menyelesaikan kalimatnya dan bersiap untuk melangkah pergi.

“Lo berdua mungkin gue juga kayanya pas sampe sekolah nanti, di tunggu Pak Yoga di ruangan BK.” Chifuyu berjalan kearah charger handphone.

Mata Kazutora membulat, “Hah? Bentar. Kita berdua absen karna mabuk, lu kenapa absen?”

Chifuyu terkekeh, “Disuruh jagain lo berdua kandiak (babi)

“Trus. Tugas gue gimana?” Tatapan Kazutora sedikit iba karena kehilangan tanggungjawabnya sebagai pengelola absensi dan sebagai ketua IPS.

“Sama Nahoya.” Balas Baji.

Kazutora mengangguk diam. Pria itu cukup menyesali tingkahnya semalam, baginya prinsip untuk menerima tantangan itu harus. Tapi melihat keadaan yang ia terima saat ini, Kazutora merasa bersalah akan keputusan yang ia ambil.

“Mandi bego !! Jam 4 kita balik Padang.” Ujar Chifuyu yang tengah sibuk dengan aktivitas gawainya.

“Pantek ! Gue duluan.” Ujar Baji saat Kazutora bergegas menuju kamar mandi.

“Berdua aja sih.” Respon Kazutora saat berhasil mencapai pintu kamar mandi duluan.

“Waras lo anjing???” Balasan Baji di respon ketawa oleh Chifuyu. Kazutora melambaikan tangannya ke arah Baji yang sekarang melempar tatapan kesal.