Kupi Batigo
written by inupiei
Yuzuha menuruni ojol yang sengaja ia pesan dari rumah menuju ke lokasi, alasannya gadis ini takut mengendarai motor ataupun mobil yang tersedia di garasi milik keluarganya. Mengingat beberapa tahun lalu, Yuzuha sempat kecelakan kecil akibat mengendarai mobil milik kakak laki-lakinya, alhasil gadis ini memilih untuk tidak menyentuh berbagai kendaraan.
Gadis berbalut jeans panjang dan hoodie oversized berwarna abu-abu ini memasuki pekarangan kafe. Ia beberapakali memperbaiki tata rambutnya yang sempat kusut akibat angin. Atensi gadis bersurai ginger ini menangkap dua pemuda tengah berbincang santai ditemani dua minuman yang sudah tinggal separuh.
Ia berjalan ke arah dua pemuda yang tengah asik berbincang itu dan menarik sebuah kursi yang tak jauh dari meja tujuannya untuk bergabung pada meja khusus ditempati oleh dua orang tersebut.
Kedua pemuda itu mengalihkan fokusnya pada kehadiran Yuzuha.
“Eh, Kak Ju! Ga pesan, Kak?”
Naoto reflek menggeser beberapa perkakasnya untuk mengosongkan beberapa ruang untuk Yuzuha di atas meja.
Yuzuha mengangguk, “Iya. Nasi ayam sambel geprek sama es lime tea.”
Naoto mengangguk dan segera bangkit dari posisinya menuju kios order.
Yuzuha menyambar beberapa tisu di dekat Kazutora dan dengan spontan mengeluarkan ingusnya yanh sedari tadi menyumbat pernapasan gadis itu.
“Anjir! Ke toilet sono, Ju!”
Kazutora mengernyit mendapatkan tingkah Yuzuha yang secara tiba-tiba.
Tidak mengindahkan ucapan Kazutora, Yuzuha kembali mengeluarkan ingusnya.
“Sorry.” Yuzuha selesai dengan aktivitas memeras hidungnya.
“Lo aman?” Kazutora menatap gadis di sampingnya dengan kening berkerut.
Kazutora memandangi penampilan Yuzuha yang cukup asal-asalan. Karena dia masih bisa melihat bekas maskara luntur di sudut mata gadis ini dan mata yang sedikit membengkak, juga hidung yang memerah akibat ingus yang baru saja ia keluarkan.
Yuzuha mengangguk menanggapi ucapan pertanyaan Kazutora.
“Ga makan, Jut?” Yuzuha menenggelamkan kedua tangannya pada kantong hoodie.
“Makan apaan anjir Ju jam setengah 11?” Pria bernetra keemasan itu memeriksa ponselnya dan mulai mengetik sesuatu di sana.
“Oh.. gue belum makan sejak pulsek. Cuma baru ngabisin hot pangsit bawaan lu. Hehehe..!” Yuzuha tersenyum lebar kearah Kazutora yang tengah fokus pada gawainya.
Naoto baru saja sampai di antrian. Kazutora tak kunjung mengacuhkannya, Yuzuha bersandar pada kursi dan menengadahkan kepalanya ke langit sambil menghembuskan nafas kasar.
“Hanma punya simpanan uni-uni Fakultas Bahasa dan Seni UNP.” Celoteh Yuzuha membuat Kazutora melepaskan fokusnya pada gawai.
“FBS UNP? Univ Negeri Padang?” Balas Kazutora.
Yuzuha mengangguk, “Gue ga pernah login instagram Hanma sejak awal balikan agustus kemarin; dulu sempat tukeran IG sih ternyata dia ga ganti passwordnya, trus tadi gue login dan uni itu ngetag Hanma pake second acc nya, banyak dan gue cuma bisa cek story yang hari ini.”
Kazutora tidak mengerti kenapa gadis ini secara terang-terangan membuka masalahnya, mengingat mereka hanyalah rekanan MPK, seharusnya tak sedekat itu untuk bisa berbagi masalah.
Keadaan sekitar terasa canggung. Bagi Kazutora, permasalahan romansa bukan hal yang membuat ia tertarik