Jam Kosong
written by inupiei
Hari pertama semester dua di SMA Sonder. Para guru mengadakan pertemuan di aula sejak jam pertama setelah upacata bendera. Tiap siswa ditugaskan merangkum materi, mengatur kembali tempat duduk dan ada kelas yang hanya mengisi absen.
Koridor kelas tampak heboh dan ramai akan aktivitas siswa ㅡ ada yang gitaran, bergosip dan pacaran. Bukan hanya koridor IPS, koridor IPA yang biasanya tenang sekarang juga sibuk akan aktivitas mereka di jam kosong.
Tiga sekawan tampak terkapar lelah, peluh bercucuran dan nafas mereka tidak teratur.
“Lagi, gak?” Ujar gadis bersurai sebahu, Senju.
Chifuyu meneguk habis mineralnya, “Udah 3 ronde, sayang. Masih mau nambah?”
Baji, Kazutora, Nahoya dan Yuzuha terdiam saling tertawa canggung.
“Bahasa lo anjing !” Toyor Baji pada Chifuyu yang tertawa lepas, pria bersurai pirang itu bersandar pada kekasihnya.
Mereka berenam memilih lapangan basket sebagai pengisi jam kosong. Awalnya hanya Nahoya dan Baji saling melempar bola, kemudian Chifuyu datang dengan kekasihnya dan Kazutora bersama Yuzuha. Akhirnya mereka bermain tiga lawan tiga dengan tim Chifuyu dan tim Senju.
“Tim aku menang, ya gak Yuzu, Ji?” Ujar Senju melakukan high five dengan dua anggota timnya.
Chifuyu mendengus, “Bisa apa sama mantan kapten basket.” Pria itu beranjak dari sandarannya, berpindah pada sisi belakang Senju. Ia mengikat rambut gadis itu ㅡ seperti apel.
Senju terperanjat, “Dapat ikat rambut dari mana?” Gadis itu membiarkan surai pendeknya diatur sang kekasih.
“Baji.”
Senju mengangguk, melihat pria bersurai pekat itu tengah berselonjor di bawah ring basket bersama Kazutora dan Nahoya.
“Gimana liburannya, Senju?” Tanya Yuzuha sedikit canggung. Gadis itu mencoba dekat dengan Senju. Pasalnya, ia ditinggal Kazutora menjadi nyamuk di antara dua sejoli ini.
“It was fun.” Senju menyeringai. “Yuzu, pacaran ya sama Kajut?” Tanya gadis itu.
Yuzuha memerah, gadis itu tertawa canggung. “Engga hahaha, teman satu MPK, kok.”
Chifuyu dan Senju tertawa bersama, sepertinya mereka puas menyuduti Yuzuha kali ini.
“Temen apa temen.” Celoteh Chifuyu yang merapikan surai Senju.
Yuzuha menunduk, mencoba menyembunyikan tingkahnya yang mulai kegirangan.
“Eh itu Emma!”
Sontak Yuzuha dan Chifuyu melempar maniknya ㅡ akibat seruan Senju ㅡ pada sosok bersurai panjang berjalan ke arah mereka. Gadis itu sesekali menunduk dan meremas tepi roknya. Ia berjalan kearah ring basket, tempat Baji berada.
Pria dengan surai pekat itu tengah kesusahan mencari ikat rambutnya. Dua teman di sekitarannya sibuk berbincang, hingga tak menyadari bahwa Emma Sano telah ikut duduk berselonjor di sebelahnya.
Seperti paham apa yang tengah pria itu cari, Emma menawarkan ikat rambut di tangannya. Tampak Baji mengaut ikatan itu, sepertinya pria bermanik kecoklatan itu masih belum menyadari keberadaan sang gadis.
Bingo!
Baji termenung menyadari telapak tangan yang baru saja menawarinya ikat rambut. Tatapan mereka bertemu.
Buru-buru Emma Sano mengubah atmosfir di sekitarnya, “Senju ! Ga ngajak gue main basket, ya lo?”
Senju tertawa, “Kata Baji lo sama Draken.”
Tak berguna. Gumam si bungsu Sano.