Baji dan Emma
written by inupiei
Baji berjalan menjauhi area parkiran motor McDonald's sambil merapikan tatanan rambutnya. Pria itu memperbaiki lipatan lengan baju, sesekali melihat ke dalam gerai McD untuk mencari posis Chifuyu.
Chifuyu dan Senju menyadari kehadiran Baji yang muncul di pintu masuk. Yuzuha dan Emma tidak menyadarinya, karena dua gadis ini duduk membelakangi pintu masuk.
Pria dengan surai pekat itu berjalan mendekat, dengan langkah perlahan ia menghampiri meja Chifuyu, Senju, Yuzuha dan Emma yang berada paling sudut ruangan, terdengar kekehan dan celoteh ria menghiasi suasana meja mereka.
Entahlah, Baji tidak tau apa yang tengah mereka bahas.
Degup jantungnya kian berpacu, Baji berusaha mengatur nafasnya. Berharap kesempatan kali ini membuahkan hasil baginya ㅡ kesempatan untuk memperbaiki kesalahan terbesarnya.
Chifuyu dan Senju ikut tegang melihat usaha Baji yang bersusah payah melangkah ke meja mereka. Sesekali Chifuyu berdehem dan bertukar pandang dengan kekasihnya, berharap jika rencana mereka berjalan dengan baik.
“Hahaha ! Kata gue Emily ga harus ngeluarin itu alat dah, mana konslet kan!” Kekeh Yuzuha dibalas Emma dengan tawanya. Sepertinya mereka sedang asik membahas serial barat.
Baji menelan salivanya, berfikir bahwa hal ini tidak akan berjalan baik. Tapi tatapan tajam Chifuyu kian menghujaminya untuk segera bertindak cepat.
“Gue nambah saus dulu.” Tutur Emma meletakkan ponselnya, menggeser kursi dan bersiap untuk melangkah.
“Kenapa dah? Tegang banget?” Ujar Emma pada dua sejoli di depannya.
Senju tersenyum sumringah. Gadis itu menggaruk bagian kepalanya yang tidak gatal. Emma mengikuti arah pandangan Chifuyu, pria itu sengaja memberi Emma petunjuk.
Sesaat ekspresi gadis bersurai pirang itu berubah. Ia menangkap Baji tengah terdiam memandangnya ㅡ berusaha mempersempit jarak ㅡ tapi pria itu kian mematung dengan posisinya. Tidak melangkah maju, maupun berbalik arah.
Emma kembali menatap dua sejoli yang sedari tadi diam. “Seriously? Kalian manggil dia ke sini?” Ujar Emma jutek.
Yuzuha terperanjat mendapati keadaan yang tiba-tiba saja berbalik 180 derajat.
Senju kikuk, Chifuyu tertegun. Mereka tidak menyangka jika membantu Emma dan Baji berbaikan sesusah ini.
“Kalian mau gue semeja dengan dia? Orang brengsek kaya dia?” Spontan Emma menunjuk Baji dengan telunjuk kirinya.
“Emma ga gitu-”
Emma terkekeh saat Senju berusaha menenangkannya.
“Gue kira kalian mengerti. Tapi engga ya? Nyesel gue nangis-nangis cerita sama lo, Nju, Ju. He almost.. did something bad to me.”
Suara Emma serak, gadis itu segera mengemasi barang-barangnya. Tangannya kian bergetar. Yuzuha maupun Senju berdiri untuk menenangkannya, tapi Emma tak mengindahkan hal itu.
Gadis bersurai pirang itu segera melangkah pergi. Meninggalkan Baji yang diam tak berkutik di posisinya. Senju dan Yuzuha membiarkan punggung Emma keluar gerai McD dengan tergesa-gesa. Chifuyu hanya bisa menghembuskan nafas pasrah.
Pengunjung sempat terganggu akan gaduh yang mereka buat, tapi tidak begitu lama, mereka ㅡ pengunjung ㅡ kembali fokus pada urusannya.
Tanpa aba-aba, Baji segera melangkah pergi, mengejar langkah Emma yang belum terlalu jauh.
“Gitu dong anjing!” Umpat Chifuyu.